Senin, 27 Februari 2012

HIDROKARBON

ALKANA
Rumus Umum Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus :
CnH2n + 2
(JamesE. Brady)
Nama-nama sepuluh alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 10 terdapat pada tabel 5.1. Hal ini merupakan dasar nama-nama seluruh senyawa organik.
Jumlah Atom CRumus MolekulNama
1CH4 Metana
2C2H6 Etana
3C3H8 Propana
4C4H10 Butana
5C5H12 Pentana
6C6H14 Heksana
7C7H16 Heptana
8C8H18 Oktana
9C9H20 Nonana
10C10H22 Dekana
Gugus Alkil
Gugus alkil adalah alkana yang telah kehilangan satu atom H. Gugus alkil ini dapat dituliskan dengan menggunakan rumus:
CnH2n + 1
Dengan menggantikan satu atom H, maka namanya juga akan berubah dari metana menjadi metil. Berikut ini beberapa gugus alkil yang biasa digunakan.
Rumus Nama Alkil
CH3 –Metil
C2H5 –Etil
C3H7 –Propil
C4H9 –Butil
Gugus metil dan gugus etil masing-masing hanya sejenis, yaitu:

Gugus propil ada dua jenis, yaitu:

Sedangkan gugus butil ada empat jenis, yaitu:

Tata Nama Alkana
Dalam pemberian nama alkana ini akan sangat sulit jika hanya menggunakan tata nama alkana biasa (metana s.d. dekana, untuk C1 –C10). Hal ini disebabkan adanya isomer-isomer dalam alkana, sehingga perlu adanya nama-nama khusus. Misalnya, awalan normal digunakan untuk rantai lurus, sedangkan awalan iso untuk isomer yang mempunyai satu cabang CH3 yang terikat pada atom karbon nomor dua. Padahal sangat sulit bagi kita untuk memberikan nama pada rantai karbon yang mempunyai banyak sekali isomer. Oleh karena itu, perhimpunan kimiawan internasional pada pertemuan di Jenewa pada tahun 1892 telah merumuskan aturan penamaan senyawa kimia. Tata nama yang mereka rumuskan itu terkenal dengan tata nama IUPAC (International Unionof Pure and Applied Chemistry). Nama yang diturunkan dengan aturan ini disebut nama sistematik atau nama IUPAC, sedangkan nama yang sudah biasa digunakan sebelum tata nama IUPAC tetap digunakan dan disebut dengan nama biasa atau nama trivial.


ALKENA
Alkena termasuk keluarga hidrokarbon tak jenuh karena memiliki setidaknya 1 ikatan rangkap dua C=C. Adanya ikatan rangkap menyebabkan jumlah atom H pada alkena tidak maksimum seperti halnya alkana.
Perhatikan tabel berikut.
Tabel 1. Nama,Rumus Struktur, dan Rumus Molekul Beberapa Senyawa Alkena
Nama
Rumus Struktur
Rumus Molekul
Etena
CH2=CH2
C2H4
Propena
CH2=CH-CH3
C3H6
1-Butena
CH2=CH-CH2-CH3
C4H8
1-Pentena
CH2=CH-CH2-CH2-CH3
C5H10
1-Heksena
CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH3
C6H12
1-Heptena
CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
C7H14
Dari rumus molekul pada tabel di atas, terlihat bahwa jumlah atom H yang diikat adalah dua kali jumlah atom C. Jika terdapat n atom C, maka jumlah atom H adalah 2n. Sehingga dapat disimpulkan rumus umum senyawa alkena adalah


ALKUNA
Rumus Umum
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang
mengandung ikatan rangkap tiga.
Perhatikan contoh berikut
 CH \equiv C - CH_{3}  CH \equiv C - CH_{2} - CH_{3}  CH_{3} - C \equiv C - CH_{3} Bagaimana rumus umum alkuna? Masih ingatkah Anda dengan senyawa alkadiena? Perhatikan  rumus struktur senyawa-senyawa di bawah ini!
CH \equiv C - CH_{2} - CH_{3}Alkuna
CH_{2} = CH - CH_{2} - CH_{3}Alkena
Bagaimana jumlah atom C dan H pada kedua senyawa di atas? Ternyata untuk alkuna dengan jumlah atom C sebanyak 4 memiliki atom H sebanyak 6. Sedangkan untuk alkena dengan jumlah atom C sebanyak 4 memiliki atom H sebanyak 8.Jadi, rumus umum alkuna adalah:
CnH2n – 2

(James E. Brady, 1990)
Tata Nama Alkuna
1) Alkuna rantai lurus namanya sama dengan alkana, hanya akhiran “ana” diganti dengan “una”.
Contoh:
C3H4: propuna
C5H8: pentuna
C4H6: butuna
2) Alkuna rantai bercabang
Urutan penamaan adalah:
a) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap tiga. Contoh:


b) Penomoran alkuna dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga atom C yang berikatan rangkap tiga mendapat nomor terkecil. Contoh:

c) Penamaan, dengan urutan:
• nomor C yang mengikat cabang
• nama cabang
• nomor C yang berikatan rangkap tiga
• nama rantai induk (alkuna)
Contoh:

3–metil–1–butuna
(bukan 2–metil–3–butuna)

4–metil–2–heksana
(bukan 3–metil–4–heksana) (John Mc. Murry Fay, 4th ed.)
Contoh
1. Tulislah nama senyawa berikut ini.

jawab:

4–metil–2–pentuna

2–metil–3–heksuna
2. Tulislah rumus struktur dari:
a. 2,2–dimetil–3–heksuna
b. 3–etil–1–heptuna
Jawab:
a. 2,2–dimetil–3–heksuna

b. 3–etil–1–heptuna

Keisomeran Alkuna
Alkuna hanya mempunyai keisomeran struktur, tidak mempunyai keisomeran geometri (mengapa?). Keisomeran alkuna dimulai dari C4H6.
Contoh:
1) C4H6 mempunyai dua isomer, yaitu:
CH \equiv C - CH_{2} - CH_{3} 1-butuna
CH_{3} - C \equiv C - CH_{3} 2-butuna
2) C5H8 mempunyai tiga isomer, yaitu:
CH \equiv C - CH_{2} - CH_{2} -CH_{3} 1-pentuna
CH_{3} - C \equiv C - CH_{2} - CH_{3}
2-pentuna

3-metil-butuna
Berapa jumlah isomer C6H10 dan bagaimana rumus strukturnya?
Sifat-sifat Alkuna
1) Sifat Fisis
Sifat fisis alkuna sama dengan sifat fisis alkana maupun alkena.
2) Sifat Kimia (Reaksi Alkuna)
Reaksi- reaksi pada alkuna mirip dengan alkena, hanya berbeda pada kebutuhan jumlah pereaksi untuk penjenuhan ikatan rangkap. Alkuna membutuhkan jumlah pereaksi dua kali kebutuhan pereaksi pada alkena untuk jumlah ikatan rangkap yang sama.
Contoh:
Reaksi penjenuhan etena oleh gas hydrogen
CH_{2} = CH_{2} + H_{2} (etena)\rightarrow CH_{3} -CH_{3}(etana)Bandingkan dengan reaksi penjenuhan etuna dengan gas hidrogen!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar